lisaariani93

Farmasi

ANALISA KUALITATIF ZAT PEMANIS BUATAN (SIKLAMAT) DALAM MINUMAN JAJANAN ANAK SD DI BANJARMASIN UTARA

pada Oktober 18, 2013

siklamat9

 

 

BAB I

 

1.1              latar belakang

Semakin berkembangnya zaman peranan dan penggunaan bahan tambahan

pangan semakin meluas. Banyaknya bahan pangan dalam bentuk murni dan

tersedia secara komersil dengan harga yang relatif murah akan mendorong

meningkatnya pemakaian bahan tambahan pangan. Ditambah dengan majunya teknologi produksi pangan sekarang ini penggunaan bahan tambahan pangan juga akan semakin meluas. Pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali,merupakan konsumen pangan. Dikarenakan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesehatan maka dalam pengolahan bahan pangan perlu dihindarkan penggunaan bahan tambahan pangan yang dapat merugikan atau membahayakan konsumen.Di Indonesia, sebagian besar dari masyarakatnya masih mempunyai pendapatan dan tingkat pendidikan yang relatif rendah. Oleh karena itu, kesadaran dan kemampuan mereka sebagai konsumen juga masih sangat kurang, dan dalam memilih pangan mereka seringkali mengabaikan kualitasnya karena daya beli yang memang masih rendah.

Latar belakang pendidikan yang rendah berarti pengetahuan yang dimilikinya juga relatif kurang, termasuk pengetahuan tentang zat pemanis buatan sehingga menjadi  salah satu faktor bagi penjual minuman jajanan untuk menggunakan bahan pemanis buatan melebihi nilai ambang batas. Kurangnya pengetahuan penjual tentang keamanan pangan, akan mendorong semakin meningkatnya produk minuman jajanan yang tidak aman untuk dikonsumsi. Sehingga latar belakang penjual berkaitan erat dengan keamanan produk minuman jajanan yang mereka jual dalam hal ini dilihat dari tingkat pendidikan.

Minuman jajanan merupakan salah satu produk dengan rasa manis yang bisa dijumpai, salah satunya dijajanan anak sd. Dalam proses pembuatannya, produsen seringkali menggunakan pemanis buatan untuk mengganti pemanis alami agar menekan biaya produksi. Pemanis buatan yang paling banyak digunakan adalah siklamat dan sakarin.

Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa penggunaan pemanis buatan yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan penyakit yang tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode survey. Pengambilan sampel sebanyak 30 sampel yaitu minuman jajanan seperti es cendol, es teler, es kelapa muda dan es sirup. Analisis sampel dilakukan secara kualitatif dan bertujuan  untuk melihat adanya kandungan siklamat pada sampel yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan dalam minuman yang dijual dijajanan sekolah dasar daerah Belitung Darat Kota Banjarmasin.

 

 

1.2       Pendahuluan

Pemanis buatan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan, tetapi tidak memiliki nilai gizi. Bahan pemanis ini adalah hasil buatan manusia, oleh karena itu bahan tersebut tidak diproses secara alamiah. Pemanis buatan yang telah dikenal dan banyak digunakan adalah siklamat.

Pedagang kecil dan industri rumahan seringkali menggunakan pemanis buatan karena dapat menghemat biaya produksi. Minuman jajanan dipasar tradisional

merupakan industri skala kecil yang biasanya kurang memperhatikan sanitasi

dan keamanan pangan.

Minuman jajanan seperti es cendol, es teler, es kelapa muda

dan es sirup yang rasanya enak, manis, segar dan penampilannya yang menarik,

menjadikan produk ini banyak disukai oleh masyarakat. Minuman jajanan menjadi salah satu contoh produk yang mencampurkan pemanis buatan. Dalam produk ini, takarannya harus sesuai dengan syarat yang berlaku menurut Standar

Nasional Indonesia. Pemanis buatan yang tidak sesuai syarat pemakaian dalam minuman jajanan menjadi salah satu masalah keamanan pangan.

 

1.3       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan adalah:

  1. Apakah dalam minuman jajanan anak sekolah terdapat kandungan bahan tambahan pangan yaitu pemanis buatan yang berupa siklamat?

 

1.4       Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa zat pemanis buatan berupa siklamat dalam jajanan anak SD hanya disekitar Banjarmasin Utara.

 

1.5       Tujuan Penelitian

 

Tujuan penelitian  ini adalah untuk menganalisa zat pemanis buatan

sebagai bahan tambahan pangan dalam minuman jajanan yang dijual disekolah dasar Belitung Darat diKota Banjarmasin.

 

1.6       Manfaat Penelitian

 

Manfaat penelitian yang akan dilakukan yaitu ingin memberikan informasi

kepada masyarakat luas akan ada atau tidak adanya bahan tambahan pangan yang

berupa pemanis buatan yang ditambahkan dalam minuman.

1.7       Variable dan Definisi Operasional

1. Variable

Analisa ini menggunakan variable asam siklamat.

2.Definisi Operasional

Analisa Kualitatif dengan pemeriksaan  zat pemanis buatan berupa siklamat dalam minuman jajanan anak SD di Banjarmasin Utara.

Siklamat atau asam siklamat adalah pemanis buatan yang sering disalah gunakan pedangang dalam makanan atau minuman dalam bentuk garam kalsium, kalium dan natrium siklamat. Secara umum garam siklamat berbentuk Kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, mudah larut dalam air dan etanol, serta berasa manis. sering digunakan oleh pedagang makanan atau minuman.

 

1.8       Dasar Teori Hipotesis

Siklamat adalah salah satu  jenis pemanis buatan yang umum dipakai sebagai pengganti gula.

Pemanis buatan yang biasa digunakan salah satunya siklamat. Penggunaannya tidak boleh melebihi batas, untuk siklamat berkisar antara 500 mg – 3 g/kg bahan pangan. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping berupa batuk, radang tenggorokan, dan nyeri saat menelan.

Industri makanan dan minuman memanfaatkan zat-zat ini untuk menekan ongkos produksi. Sebab, rasa manis yang dihasilkannya bisa mencapai 30 – 300 kali gula biasa. Untuk konsumsi rumah tangga zat-zat ini dimanfaatkan untuk diet penderita jantung, diabetes atau menurunkan berat badan. Pemanis buatan ini menjadi pilihan karena tidak mengandung kalori.

Sebenarnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menentukan batas Acceptable Daily Intake (ADI), yaitu jumlah yang boleh dikonsumsi sepanjang hidup. Dr Nurhasan dari tim riset LKJ menemukan, berdasarkan data BPOM, pada November-Desember 2002, penggunaan siklamat sudah mencapai 240 % ADI, sedangkan sakarin 12,2 % ADI. Hal ini jelas menunjukkan tren penggunaan telah over dosis. Persoalan ini sangat mungkin terjadi karena pengguna dan konsumen jarang mengetahui batas aman mengkonsumsi pemanis buatan itu.

Untuk tujuan menghemat biaya produksi, para pebisnis makanan umumnya menambahkan pemanis buatan pada makanan dan minuman yang mereka jual. Zat pemanis buatan yang sering digunakan oleh manusia adalah adalah sakharin, dulsin dan natrium siklamat. Masing-masing zat pemanis memiliki tingkat kemanisan yang berbeda-beda. Sakharin memiliki tingkat kemanisan 500 kali dari gula. Dulsin mempunyai tingkat kemanisan 250 kali dari gula. Sedangkan natrium siklamat mempunyai tingkat kemanisan 50 kali dari gula.

mengonsumsi pemanis buatan secara berlebihan atau secara rutin tidak baik untuk kesehatan.
Karena itu, Anda perlu memerhatikan kandungan maksimal pemanis buatan yang masih diperbolehkan masuk ke dalam tubuh. Secara fisik, ada ciri yang mudah dikenali untuk membedakan minuman yang mengandung pemanis buatan dan pemanis alami, yaitu konsistensi minumannya yang lebih cair. Misalnya, sirup yang mengandung pemanis buatan akan memiliki konsistensi yang lebih encer dibanding dengan yang mengandung pemanis alami.
Tingkat rasa manis pada pemanis buatan memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemanis alami. Akibatnya, meskipun kadar pemanis buatan ini tergolong kecil, rasa manisnya sudah tinggi sehingga harus diencerkan dengan air yang lebih banyak.
Jika Anda tidak ingin terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan, maka coba amati perbedaan rasanya dengan pemanis alami. Pemanis buatan memiliki aftertaste yang khas, antara lain:
1. Memiliki rasa manis yang pekat
Pemanis buatan memiliki rasa manis yang berlebihan dan sangat pekat. Bahkan, tak jarang rasa manisnya cenderung membuat rasa eneg setelah mengonsumsinya.
2. Ada rasa pahit yang tertinggal
Pemanis buatan yang terkandung dalam makanan atau minuman akan meninggalkan sisa rasa pahit dalam mulut. Hal ini disebabkan adanya kandungan bahan kimia sebagai bahan baku pemanis buatan tersebut.
3. Membuat tenggorokan menjadi kering
Salah satu ciri yang bisa membuat kita “menangkap basah” adanya pemanis buatan adalah tenggorokan yang terasa kering setelah menyantapnya. Otomatis Anda pun akan merasakan haus yang amat sangat. Jika tidak segera minum air putih, biasanya akan timbul serangan batuk dan penyakit tenggorokan lainnya.

 

1.9       Hipotesis

Minuman jajnan anak sd diBanjarmasin Utara diduga mengandung zat pemanis buatan berupa siklamat.


2 responses to “ANALISA KUALITATIF ZAT PEMANIS BUATAN (SIKLAMAT) DALAM MINUMAN JAJANAN ANAK SD DI BANJARMASIN UTARA

  1. alin berkata:

    boleh tau mba DAPUS x dri mna saja

    • lisaariani025 berkata:

      Dapus yg saya gunakan dari berbagai macam artikel dan jurnal juga sebagian dari diktat laporan praktikum dikampus saya, mohon maaf jika masih belum lengkap dan pencantuman dapus belum ada. Terimakasih sudah mampir ^^

Tinggalkan komentar